Archive | May, 2014

tugas sofskill 3 bahasa indonesia : rancangan usulan penelitian

8 May

Rancangan usulan penelitian

 

 Manfaat rancangan usulan penelitian

1) Sebagai kerangka operasional penelitian (blue print)
2) Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
3) Memperkirakan penelitian yang akn dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiaanya.
4) Mengetahui kelemahan hasil penelitian.

 

Bentuk dan Isi Penelitian
Isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

1. Bagian Pendahuluan

a. Judul
b. Kata Pengantar
c. Daftar Isi

2. Bagian Isi
a. Pendahuluan
b. Bahan dan Metode
c. Hasil Kegiatan
d. Pembahasan

3. Bagian Penutup

a. Daftar Pustaka
b. Lampiran

Berikut ini adalah beberapa langkah penulisan laporan ilmiah yang patut diperhatikan:
1) Tuliskan outline secara sederhana dengan mengatur topik-topik dalam urutan yang logis, konsisten, dan sistematis.
2) Kembangkan outline tersebut dengan cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
3) Tuliskan hal yang akan diuraikan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian.
4) Cantumkan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian beberapa tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik yang dapat melengkapi argumentasi dalam bahasan.
5) Penulisan laporan mengacu pada outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik lain.
6) Pada awal menulis, jangan terlalu memperhatikan gaya bahasa yang digunakan karena penulis harus langsung menuju sasaran untuk menyelesaikan draft pertama dari laporan lengkap.
7) Gaya bahasa, sebaiknya, diperbaiki setelah draft pertama dari laporan lengkap selesai ditulis, dengan memerhatikan:
• konsistensi dan kesinambungan materi
• menghilangkan pengulangan makna kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi ringkas dan
• memperhatikan cara penulisan rujukan.

 

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat penulisan rujukan atau daftar pustaka.

Laporan ilmiah, biasanya, dilengkapi dengan daftar pustaka. Daftar pustaka berisi daftar buku-buku atau referensi yang dijadikan rujukan dalam laporan ilmiah.

Berikut cara penulisan daftar pustaka.
1) Nama penulis dalam daftar pustaka dituliskan secara terbalik.
Artinya, nama belakang ditulis di awal. Lalu, diikuti nama depannya. Cara penulisan ini berlaku secara internasional, tanpa mengenal tradisi dan kebangsaan.
Contoh:
Mochtar Lubis ditulis Lubis, Mochtar.
Djago Tarigan ditulis Tarigan, Djago.

2) Jika sumber buku tersebut ditulis oleh dua orang, nama pengarang dituliskan semuanya, tetapi nama yang penulisannya dibalikkan hanya nama penulis yang pertama.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung: Katarsis.
3) Jika sumber buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis pertama dan diikuti dengan et all. (et allii = dan lain-lain) atau dan kawan-kawan (dkk.).
Contoh:
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.
4) Penulisan judul buku digarisbawahi atau dicetak miring.
5) Urutan penulisan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad penulis setelah nama penulis dibalik. Dalam daftar pustaka, tidak perlu digunakan nomor urut.
6) Baris pertama diketik mulai ketukan pertama dari batas tepi margin dan baris berikutnya diketik mulai ketukan kelima atau satu tab dalam komputer.
7) Jarak antara baris pertama dengan baris berikutnya yang merupakan kelanjutannya adalah spasi rapat. Jarak antara sumber satu dengan sumber lainnya adalah spasi ganda.
Contoh:
Sofia, Adib dan Sugihastuti. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra Perempuan dalam Layar Terkembang. Bandung: Katarsis.
Elias, Maurice J. (dkk.) 2002. Cara-Cara Efektif Mengasah EQ Remaja. Bandung: Kaifa.

Berdasarkan penjelasan tersebut, unsur-unsur dalam Daftar Pustaka dapat kita gambarkan seperti berikut:

Nama Penulis (dibalik). Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Penerbit.
Selain memperhatikan bagian-bagiannya, perhatikan pula penggunaan
tanda baca. Selain buku, artikel surat kabar, makalah, dan skripsi
atau tesis pun sering dijadikan sumber rujukan karya tulis.
Berikut cara penulisannya dalam Daftar Pustaka :
1) Sumber berupa artikel surat kabar
Cara penulisannya:
Kusmayadi, Ismail. 2007. “Optimistis Menghadapi Ujian
Nasional”. Pikiran Rakyat (18 April 2007).

2) Sumber berupa makalah
Cara Penulisannya:
Harjasudana, Ahmad Slamet. 1999. “Kondisi Kebahasaan dan Pendidikan Bahasa Dikaitkan dengan Pengembangan Kompetensi Komunikatif”. Makalah seminar, UPI Bandung.

3) Sumber berupa skripsi atau tesis
Cara penulisannya:
Rahmawati, Eva. 2007. Pelajaran Membaca Cepat dengan Teknik Browsing (Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Handayani 2 Tahun Pelajaran 2006/2007). Skripsi Sarjana pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sekarang, sumber informasi sudah semakin canggih dan lengkap.Teknologi internet telah menyediakan beragam informasi yang mudah untuk diakses. Bagaimana kita menuliskan sumber dari internet di dalam Daftar Pustaka? Berikut cara penulisannya:

1) Jika karya perorangan, cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. Tahun. Judul (edisi). [jenis medium].
Tersedia: alamat di internet. [tanggal akses].
Contoh:
Thompson, A. 1998. The Adult and the Curriculum. [Online].
[30 Maret 2000].
2) Jika artikel dalam surat kabar, cara penulisannya:
Pengarang. (tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama surat kabar [jenis media], jumlah halaman. Tersedia: alamat internet [tanggal akses].
Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). “Akibat Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh”. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8.

 

Contoh rancangan usulan penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Internet telah membuat revolusi dunia komputer dan dunia komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya.Penemuan telegram, telepon, radio dan komputer merupakan rangkaian kerja ilmiah yang menuntut menuju terciptanya internet.Internet yang merupakan hasil pengembangan dari teknologi informasi, saat ini telah menjadi obyek pembicaraan banyak orang, selain dikenal sebagai sumber informasi yang luar biasa besarnya, internet juga dikenal sebagai alat komunikasi antar pemakainya.Dimana kesemuanya tidaklah terbatas pada keadaan geografis dari pemakai internet, jadi dimana dan kapanpun komunikasi dan pencarian informasi dapat dilakukan melalui internet.
Perkembangan teknologi informasi, khususnya internet tentunya mempunyai dampak yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia, baik itu dampak negatif ataupun dampak positif.Masih berkaitan dengan hal tersebut dikalangan masyarakat Indonesia khususnya masih ada angaapan bahwa internet hanya memberikan dampak negatif kepada pengaksesnya.Namunu hal itu tidaklah semuanya benar karena dengan ribuan halaman informasi baru yang setiap harinya dipublikasikan di intenet orang dapat dikatakan banjir informasi.Kemudian orang dipaksa untuk pandai-pandai memilh informasi yang dibutuhkan agar tidak kehabisan waktu mencari dan memilih informasi itu sendiri.
Menyambungkan diri ke internet tentunya bukan tanpa tujuan yang jelas, jangan-jangan nantinya hanya mengambil gambar porno saja, karena nantinya hanya akan mendatangkan dampak negatif bagi pengakses nternet.Ini semua bisa saja terjadi karena di dalam internet terdapat banyak situs porno yang dapat diakses oleh siapa saja.Hal inilah yang sekarang masih menjadi perdebatan orang, lebih banyak mana antara dampak negatif dan dampak positif dari pengguna internet itu sendiri.Lepas dari dampak negatif internet, sebenrnya internet yang merupakan sumber informasi mempunyai dampak positif bagi berbagai pihak yang memerlukan informasi sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dengan demikian dapatlah diketahui bahwa internet dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat luas.Dikaitkan dengan masalah pelaksanaan otonomi daerah yang mulai diberlakukan 1 Januari 2001, dimana hal itu merupakan momentum bagi tata kehidupan bangsa dan negara.Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi sekitar otonomi daerah maka munculah situs-situs baru di internet yang menyajikan berbagai informasi tentang otonomi daerah.Situs-situs yang bermunculan itu memberikan informasi-informasi tentang otonomi daerah, selain itu situs di internet ini mempunyai tujuan untuk mensosialisasikan otonomi daerah yang selama ini masih mengalami banyak kendala dan hambatan.
Berdasarkan hal di atas maka dapat diambil pokok permasalahan bahwa sebagai sumber informasi yang tidak terbatas oleh kondisi geografis, internet merupakan media yang cocok untuk memberikan informasi dan mensosialisasikan otonomi daerah di Indonesia.Jadi Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan tidaklah menjadi masalah lagi karena semuanya telah terpecahkan dengan adanya pengembangan teknologi informasi khususnya internet sebagai media yang mensosialisasikan otonomi daerah di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah prospek pengelolaan warung internet di sekitas Kampus Universitas padjajaran ?
2. Bagaimanakah kendala yang dihadapi dalam pengelolaan Warung Internet ?
3. Usaha-usaha apa yang perlu dilakukan dalam mengoptimalkan warung internet agar mampu bertahan dan bersaing ?

1.5 Tujuan penelitian
Dari latar belakang, rumusan masalah, dan ruang lingkup penulisan tersebut.Penulisan ini bertujuan :
Ø a.Mengetahui peran internet dalam pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia.
Ø b.Mengetahui hambatan yang ditemui internet memberikan peran dalam pemberian informasi dan sosialisasi otonomi daerah.
Ø c.Mencari usaha-usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran internet dalam pelaksanaa otonomi daerah.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Peneliti
Dengan penelitian ini, peneliti dapat mengetahui peran teknologi informasi khususnya internet dalam pemberian informasi dan sosialisasi otonomi daerah.
• Bagi kalangan akademis
• Menambah pengetahuan dan wawasan bahwa internet dapat juga dijadikan media pembelajaran yang cukup baik.
• Bagi masyarakat
Dapat mengetahui bahwa internet tidak hanya memberikan pengaruh yang buruk bagi masyarakat namun dapat juga memberikan pengaruh yang baik bagi masyarakat itu sendiri.
2.Bagi bangsa dan negara
Dengan adanya internet yang dapat digunakan sebagai sumber informasi yang tidak terbatas oleh keadaan geografis, secara tidak langsung telah membantu pemerintah dalam mensosialisasikan otonomi daerah.

 

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sejarah internet
Internet sejak 1990-an telah muncul sebagai alternatif teknologi yang paling revolusioner. Pada awalnya internet hanya dipergunakan untuk komunikasi internal Pentagon, Departemen Pertahanan AS. Internet telah membuat revolusi dunia komputer dan dunia komunikasi yang tidak pernah diduga sebelumnya. Penemuan telegram, telepon, radio, dan komputer merupakan rangkaian kerja ilmiah yang menuntun menuju terciptanya Internet yang lebih terintegrasi dan lebih berkemampuan dari pada alat-alat tersebut. Internet memiliki kemampuan penyiaran ke seluruh dunia, memiliki mekanisme diseminasi informasi, dan sebagai media untuk berkolaborasi dan berinteraksi antar individu dengan komputernya tanpa dibatasi oleh kondisi geografis. Dalam tulisan ini beberapa aspek yang mempengaruhi pengembangan dan evolusi teknologi internet khususnya dalam penemuan dan sejarahnya. Sejarah intenet dapat dibagi dalam tiga aspek yaitu:
Ø 1.adanya aspek evolusi teknologi yang dimulai dari riset packet switching (paket ensaklaran) ARPANET (berikut teknologi perlengkapannya) yang pada saat itu dilakukan riset lanjutan untuk mengembangkan wawasan terhadap infrastruktur komunikasi data yang meliputi beberapa dimensi seperti skala, performannce/kehandalan, dan kefungsian tingkat tinggi.
Ø 2. Adanya aspek pelaksanaan dan pengelolaan sebuah infrastruktur yang global dan kompleks.
Ø 3.Adanya aspek yang dihasilkan dalam sebuah perubahan ekstrim namun efektif dari sebuah penelitian yang mengakibatkan terbentuknya sebuah infrastruktur informasi yang besar dan berguna.
Internet sekarang sudah merupakan sebuah infrastruktur informasi global (widespread information infrastructure), yang awalnya disebut “the National (atau Global atau Galactic) Information Infrastructure” di Amerika Serikat. Sejarahnya sangat kompleks dan mencakup banyak aspek seperti teknologi, organisasi, dan komunitas.Sedangkan sejarah internet itu sendiri muncul setelah ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency) atau Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1969 membuat jaringan komputer yang tersebar untuk menghindarkan terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan. Jadi bila satu bagian dari sambungan network terganggu dari serangan musuh, jalur yang melalui sambungan itu secara otomatis dipindahkan ke sambungan lainnya. Setelah itu Internet digunakan oleh kalangan akademis (UCLA) untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi. Dan baru setelah itu Pemerintah Amerika Serikat memberikan ijin ke arah komersial pada awal tahun 1990.

Ringkasan sejarah:
o 1960
§ Computer scientists research techniques to connect systems on a shared network.
o 1969
§ A RPANET (DoD Advanced Research Project Agency) connects UCLA, University of California at Santa Barbara, University of Utah, and Stanford Research Institute
o 1979
§ USENET begins offering its worldwide broadcast conferencing system of newsgroups.
o 1981
§ BITNET (Because It’s Time Network) begins offering e-mail and list servers for information distribution. CSNET (Computer Science Network) offers dial-up service for e-mail. People can now access the Internet using desktop co mputers.
o 1982
§ TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) becomes the standard for network communications on ARPANET.
o 1983
§ MILNET and DDN (Defense Data Network) split off from ARPANET.
o 1984
§ The Domain Name Server (DNS) system is introduced.
o 1986
§ The Cleveland FreeNet starts operation.
o 1987
§ The National Science Foundation (NSF) signs a $14 million, five-year agreement with IBM, MCI, and the Michigan Educational Research Information Triad to manage the network.
o 1988
§ Robert Morris, Jr. releases a “worm” into the Internet. Many computers grind to a halt.
o 1990
§ CERN (the European Particle Physics Laboratory in Switzerland) develops the World Wide Web.
o 1991
§ NSF lifts the restrictions against commercial use of the Internet. DoDDS starts using CC:Mail.
o 1992
§ Congress establishes the National Research and Education Network (NREN) as a vision of a national network to serve the educational and research communities. NREN has not been funded.
o 1993
§ President Clinton becomes the first head of state to use the Internet for electronic messaging. His address is president@whitehouse.gov.
o 1994
§ Digital video and audio transmit over the Internet.
o 1995
§ The DoDDS schools in Okinawa establish Internet connections.
2.1 Pengertian Internet
Internet sebenarnya mempunyai banyak pengertian, salah satu dari pengertian tersebut adalah jaringan terdiri dari jutaan komputer dan server yang memnfaatkan jaringan telepon untuk membawa informasi dari satu tempat ketempat lain, ( MBR Consulting 1995 ). Jadi dengan ditemukennya internet memingkinkan seorang mahasiswa dengan dosennya dapat berkomunikasi tanpa harus bertemu langsung, dan seorang presiden dari belahan bumi timur tidak harus ke belahan bumi barat hanya untuk meeting dengan presiden di belahan bumi barat, ataupun seseorang yang ingin berbelanja tanpa harus ketoko bisa memesan apa yang diinginkan langsung dari internet, jadi orang dapat mengakses internet dengan mudah tanpa harus memperhatikan waktun dan tempat. Dan karena hal inilah internet disebut sebagai media super jaringan (supernetwork) Didalammelaksanakan fungsinya sebuah komputer harus mempunyai sebuah modem yang (modulator demodulator), modem inilah yang menghubungkan komputer melalui jaringan teleponatau alat komunikasi lainnnya denganmodem lain yang terhubung suatu jaringan lokal (LAN) , dan fungsi modem itu sendiri adalah mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog ataun sebaliknya sehingga dapat melalui saluran telepon. Host (LAN) meneruskan sampai ke router.
Router adalah perangkat yang menghubungkan sejumlah (LAN) dan meneliti sebuah permintaan yang diterimanya untuk menentukan kebagian mana permintaan itu ditujukan. Kemudian, berdasarkan hubungan-hubunganyang tersedia dan situasi lalu lintas di bagian lain dari internet, router akan menentukan rute yang terbaik untuk menentukan sebuah permintaan agar dapat denagn secepatnya mencapai tujuan. Dan yang awal berupa (LAN) sekarang telah berkembang menjadi (WAN) wide area network yang melayani daerah yang lebih luas.
Untuk menghubungkan sebuah host (komputer yang di masukan ke sebuah jaringan)diperlukan yang namanya provider, provider ini menghubungkan antara pengguna internet satu ke pengguna yang lain dengan leased line atau dial up. Provider itu sendiri telah menjadi sebuah perusahaan jasa sebut saja ISP, yang menghubungkan komputer keinternet. Tentu ini dengan tarip yang telah ada.
Di Indonesia sendiri sudah ada ISP, dan menurut Onno W. Purbo.Phd dari ITB (kompas 19 Fen 1996) saat ini Indonesia telah memuiliki 16 ISP yang terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung termasuk juga kota malang.

 

 
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
Dalam penulisan karya tulis ini, kami menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, artinya bahwa penulis berusaha menggambarkan masalah, menjelaskan, atau mengungkapkan gejala-gejala yang ada mengenai warung internet di lokasi sekitar kampus universitas padjajaran, dan menelusuri penyebab dari gejala-gejala tersebut.
Penelitian deskriptif menurut Indriantoro (1999) adalah penelitian terhadap masalah-masalah berupa faktor-faktor saat ini dari populasi. Sedangkan menurut Subianto (1998) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara membuat deskripsi atas permasalahan yang telah didefinisikan. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati, didukung dengan studi literatur atau studi kepustakaan berdasarkan pada pendalaman kajian pustaka berupa data dan angka sehingga realitas dapat dipahami dengan baik. (Maleong ; 1992 dikutip dalam Indriyani ; 2000)

3.2. Fokus Penelitian
Penelitian pada karya tulis ini di titikberatkan pada metode pengelolaan usaha warung internet yang terdapat disekitar Universitas padjajaran. Oleh karena itu peneliti lebih memfokuskan pada analisis pengelolaan usaha warung internet disekitar kampus Universitas padjajaan.

3.3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu:
1. Sumber data primer yaitu sumber data yang diambil dari obyek penelitian untuk diolah dan diproses dengan metode yang sudah baku dalam hal ini penulis langsung mengambil data dari warung-warung internet yang ada di sekitar kampus Universitas padjajaran.
2. Sumber data sekunder menurut Indriantoro (1999) adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara(diperoleh dan dicata oleh pihak lain). Penulis mengambil data dari berbagai macam literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian.

3.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini untuk pengumpulan data menggunakan beberapa metode yaitu:
1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang yang diteliti, dari sini diambil data yang akurat sesuai dengan praktek di lapangan (Yunanto; 1999).
2. Interview, metode pengumpulan data yang dilakukan secara langsung bertatap muka dan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada responden.
3. Studi pustaka, yaitu peneliti memperoleh data-data atau informasi yang bersifat data kualitatif dan memperkaya bacaan dari berbagai pustaka atau literatur seperti buku, jurnal penelitian dan makalah.
4. Analisis data,yaitu suatu metode yang menggunakan kumpulan data-data yang telah ada untuk dilakukan telaah dan analisis sehingga diperoleh informasi yang valid. Kumpulan data-data ini oleh penulis melalui berbagai teknik pengumpulan data seperti tersebut diatas kemudian dikelompokkan, diidentifikasi serta langkah terakhirnya yaitu melakukan analisis untuk menjawab pertanyaan yang ada.

3.5. Sistematika Penelitian
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, sistematika yang kami tempuh adalah :
Bab I : Pendahuluan

Bab II : Telaah Pustaka

Bab III : Metodologi Penelitian

Bab IV : Pembahasan

Bab V :Penutup

 

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi
Perkembangan internet sudah merambah ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, khususnya JATINANGOR,SUMEDANG yang mempunyai banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi yang sangat membutuhkan internet untuk mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan. Perguruan tinggi sebagai tempat berkembangnya ilmu pengetahuan tentu saja tidak terlepas dari arus informasi yang semakin mengglobal, dan tentu saja jatinangor, sebagai salah satu tempat studi tidak ingin ketinggalan dengan tempat studi lain dalam hal pendidikan dan perkembangan arus informasi.
Universitas padjajaran sebagai salah satu perguruan tinggi Negeri di jabar merupakan suatu perguruan tinggi yang diharapkan oleh masyarakat jatinagor dapat mengangkat jatingor sebagai tempat studi yang dapat di kenal bukan hanya tingkat nasional, tapi juga dapat di kenal oleh dunia luas. Oleh karena itu perkembangan arus informasi dalam hal ini internet sangat di butuhkan sekali dalam lingkup Universitas padjajaran, dan merupakan suatu hal yang positif bahwa semakin banyak warung internet yang bermunculan di sekitar kampus Universitas padjajaran. Pemilihan lokasi yang tepat terutama di daerah kampus Universitas padjajaran bisa menguntungkan pihak pengelola warung internet di satu pihak dan di pihak lain mahasiswa dan kalangan pendidik dapat dengan cepat mengakses informasi melalui internet
4.2. Prospek Pengelolaan Usaha Warung Internet di Sekitar Kampus Universita padjajaran
Keberadaan waraung internet disekitar kampus Universitas padjajaran menunjukkan kemajuan yang cukup pesat. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan mahasiswa Universitas padjajaran yang semakin membutuhkan arus informasi dari internet. Warung internet disekitar kampus Universitas padjajaran mempunyai prospek ke depan yang cukup bagus, ini terbukti dengan banyaknya pengunjung warung internet dan laba yang didapat per bulannya menunjukkan nilai yang tidak sedikit rata-rata sekitar Rp. 1000.000,00 – Rp. 4.000.000,00 per bulannya. Misalnya, warung internet “ rednet “ yang berlokasi di jalan Kerto Pamuji 27 yang didirikan dengan modal sekitar Rp. 50.000.000,00 yang terdiri dari 20 unit komputer mampu menghasilkan laba paling kecil sekitar Rp. 1000.000,00 per bulannya dan laba yang paling besar yang pernah didapat sekitar Rp. 4.000.000,00 per bulannya. Lain pula halnya dengan warung internet lainnya yang bernama “ DG-Internet “ yang berlokasi di jalan Kerto Sentono 103 Malang yang berdiri pada bulan September tahun 2000 dan memiliki modal awal sekitar Rp. 42.000.000,00 mampu mendapatkan keuntungan sekitar Rp. 3.000.000,00 per bulannya. Beda pula halnya dengan warung internet “ Kelir-Net 1 “ yang berlokasi di jalan Kerto Senton 86a. Warung internet yang berdiri pada bulan Agustus tahun 2000 dan mulai beroperasi pada 28 September 2000, dengan modal awal Rp. 45.000.000,00 ini, mampu meraih keuntungan sebesar Rp. 500.000,00 ketika pengunjung atau pengguna jasa internet sedang sepi dan dapat meraih keuntungan sekitar Rp. 2.000.000,00, ketika pengunjung sedang ramai.

Prospek yang cerah dari usaha warung internet ini tidak terlepas dari pengelolaan usaha warung internet yang baik. Dimana pemilik warung internet dapat mengelola usahanya dengan memperhatikan kebutuhan para pengguna jasa internet terutama kenyamanan bagi pengguna warung internet.
Dari pengalaman-pengalaman warung internet di atas kita dapat melihat bahwa prospek keberadaan warung internet di sekitar kampus Universitas padjajaran dapat berkembang dengan cukup pesat karena didukung dengan lokasi yang strategis yaitu:
1. Dekat dengan Universitas padjajaran
Jarak yang dekat antara warung internet dan Universitas Brawijaya memungkinkan mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas padjajaran serta masyarakat yang dekat dengan lokasi kampus dapat menggunakan jasa internet di sekitar kampus padjajaran.
2. Dekat dengan kos mahasiswa
Rata-rata mahasiswa pendatang yang kuliah di universitas padjajaran memilih tempat tinggal(kos) yang berlokasi di wilayah kampus Universitas padjajaran, ini berarti bahwa pengguna jasa internet sebagian besar adalah mahasiswa kos-kosan yang berlokasi dekat dengan kampus. Hal ini tentu saja dapat menguntungkan bagi pengelola jasa warung internet karena pasar yang mereka harapkan dapat datang dari wilayah mereka sendiri.

4.3. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Usaha Warung Internet
Seperti halnya dengan usaha-usaha lain, usaha warung internet tidak terlepas dari cara pengelolaan usaha yang mampu bersaing di pasar, Dalam pengelolaan warung internet tidak terlepas dari kendala-kendala atau masalah masalah yang sering dihadapi oleh pengelola. Adapun kendala yang sering dihadapi adalah:
1. Provider sering down(turun). Kendala ini adalah terputusnya hubungan antara provider dengan internet, yang mengakibatkan terhentinya akses internet oleh pengguna jasa internet.
2. Pengunjung yang tak banyak tahu tentang komputer dan internet, terutama cara mengoperasikannya. Hal ini sering terjadi pada pengguna jasa internet yang masih pemula atau masih dalam tahap belajar untuk mengoperasikan internet, sehinnga pengguna jasa internet yang masih pemula ini sering mencoba-coba mengutak-atik komputer yang dapat berakibat pada rusaknya instalasi windows pada komputer.
3. Penetapan harga. Dalam mengelola usaha internet disekitar kampus pemilik warung internet harus dapat melihat akan pasar yang dihadapinya, yang kebanyakan pengguna jasa internet adalah mahasiswa. Oleh karena itu pihak pengelola harus bisa menetapkan harga yang sesuai atau dapat dijangkau oleh mahasiswa tetapi tanpa merygikan pihak pengelola warung internet.
4. Mahalnya Harga Komputer. Dengan krisis ekonomi yang masih menimpa negara kita dan makin terpuruknya rupiah terhadap dollar amerika membuat harga barang elektronik seperti komputer terus beranjak naik. Internet yang dalam proses pengaplikasiannya memerlukan komputer sebagai alat atau layar penghubung tentu saja merupakan barang vital bagi internet. Dengan semakin naiknya harga komputer akan lebih besar biaya dalam mendirikan atau mengembangkan usaha warung internet. Hal ini tentu saja sangat memberatkan bagi pihak pengelola warung internaet.
5. Pelanggan yang mengutang. Hal ini dapat terjadi bilamana petugas warung internet memiliki kerabat atau kenalan pengguna atau pelanggan jasa internet. Petugas jaga sering memberi kelonggaran kepada pengguna jasa internet untu mengutang dulu setelah menyewa internet, bila hal demikian terus terjadi dapat membuat kerugian pada warung internet.
6. Adanya saingan yang saling menjatuhkan. Kendala ini merupakan kendala yang sering terjadi dalam setiap usaha. Dengan adanya persaingan dapat membuat pengelola warung internet dapat lebih mandiri lagi dalam mengelola dan mencari simpati dari pengguna jasa internet, sehinnga pelayanan kepada pelanggan akan semakin ditingkatkan lagi dan nantinya akan terlihat bahwa warung internet dengan pengelolaan yang baik akan dapat terus bertahan, sebaliknya warung internet yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pengguna jasa internet akan kalah.

4.4. Usaha-Usaha yang di Ditempuh oleh Pengelola Warung Internet Agar Mampu Bersaing
Salah satu kendala atau masalh yang dihadapi oleh usaha internet adalah Adanya persaingan diantara sesama warung internet. Usaha-usaha atau hal-hal yang perlu dilakukan oleh pengelola jasa internet dalam menghadapi persaingan antara lain:
1. Perbaikkan dan Penambahan Fasilitas. Perbaikkan dan penambahan fasilitas pada warung internet meliputi:
a) Penambahan fasilitas AC. Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan internet, pengelola warung internet perlu menambahkan AC, karena dapat menambah kenyamanan bagi pengguna jasa internet.
b) Penambahan Headphone dan full musik. Penambahan fasilitas tambahan seperti ini dapat menarik pengunjung karena para pengguna jasa internet disamping mengakses internet dapat juga mendengarkan musik melalui headphone. Seperti yang dilakukan oleh warung internet “ Amalia “.
c) Perbaikkan Fasilitas Yang Rusak. Setiap fasilitas-fasilitas yang rusak harus cepat diperbaiki sebelum datangnya keluhan dari pelanggan warung internet.
2. Pemakaian Provider Dengan Kecepatan Tertentu. Pemakaian provider dengan kecepatan tertentu dapat membuat akses internet lebih cepat dan tentu saja dapat membuat daya tarik tersendiri bagi pengguna jasa internet terutama mereka yang menginginkan akses internet yang cepat. Seperti halnya yang telah diterapkan oleh warung internet “ Kelir-Net “ menggunakan provider dengan kecepatan 128 Kilobyte.
3. Pemberian Tarif Internet Yang Murah dan Pengadaan Diskon. Salah satu hal yang dapat menarik pengguna jasa internet menggunakan fasilitas internet di tempatnya adalah Harga yang terjangkau oleh kalangan pengguna jasa internet, dalam hal ini adalah mahasiswa. Oleh karena itu tidak heran jika adanya persaingan harga diantara sesama warung internet dengan harapan bahwa harga yang semakin rendah dapat menarik pengunujung lebih banyak lagi menggunakan jasa internet pada rental miliknya. Dalam menghadapi persaingan antara warung internet disekitar kompleks tempat tinggal mahasiswa, ada beberapa hal yang ditempuh oleh pihak pengelola dalam penentuan harga antara lain:
a) Adanya penetapan harga yang bervariasi berdasarkan waktu. Dalam hal ini adalah pengelola warung internet menentukan harga promosi yang lebih terjangkau oleh pengguna jasa internet bila menggunakan jasa internet pada jam-jam tertentu. Misalnya seperti yang dilakukan oleh warung internet “ Kelir-Net “ yang menetapkan harga Rp.3000 atau Rp. 60 per menit mulai pukul 07.00 (pagi hari) sampai pukul 22.00 (malam harinya), sedangkan harga yang ditetapkan sebesar Rp. 2800,00 per jam atau Rp. 47 per menit mulai pukul 22.00 (malam hari) sampai pukul 07.00 (pagi hari).
b) Adanya pelayanan tambahan disamping fasilitas yang telah sediakan. Misalnya seperti yang dilakukan oleh “ rednet “ dimana pelayanan baik.
c) Pada saat Grand Opening ( Pembukaan pertama warung internet ) tidak jarang pihak pengelola memberikan kebebasan bagi pengakses untuk menggunakan fasilitas internet tanpa dipungut bayaran apapun.
Semua ini dilakukan oleh pihak pengelola warung internet guna menarik perhatian dari para pengguna jasa internet atau yang sering di kenal dengan “ Netter “.

 

 

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya kami mengambil kesimpulan yaitu:
1. Bahwa prospek pengelolaan usaha warung internet di sekitar wilayah kampus Universitas padjajaran masih sangat menjanjikan karena letaknya yang strategis. Juga karena adanya kehadiran mahasiswa yang membutuhkan informasi yang luas secara cepat dan tepat sehingga kebutuhan akan internet semakin tinggi dan kehadiran warung internet akan berguna sekali dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa.
2. Dalam pengelolaan usaha warung internet masih banyak kendala yang dihadapi pemilik. Kendala-kendala tersebut biasanya dari segi teknis dan dari pengelolaannya itu sendiri. Dari segi teknis kendala yang dihadapi biasanya ada pada komputer yang rusak karena pemakai atau karena masalah putusnya hubungan dengan dengan provider. Kendala secara teknis yang umum terjadi biasanya masalah listrik padam. Dari segi pengelolaan atau manajemen biasanya masalah penetapan harga. Kendala-kendala tersebut mempengaruhi pendapatan usaha warung internet dan jika terus-menerus terjadi akan menyebabkan kerugian.
3. Dalam meningkatkan pendapatannya sebuah usaha warung internet akan berusaha menarik pengunjung yang banyak dengan cara memperbaiki pelayanan yang ada maupun menmbah fasilitas-fasilitas yang dirasa perlu untuk peningkatan pendapatan. Setiap warung internet harus mengetahui situasi lingkungannya dan para pesaingnya khususnya dalam pemberian harga agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan dan meraih keuntungan maksimal.

5.2. Saran
6. Saran-saran yang dapat kami berikan dari hasil penelitian kami adalah hendaknya pengelola warung internet dapat lebih memperhatikan pemuasan kebutuhan dari para pengguna jasa internet. Pengadaan fasilitas yang lebih banyak akan dapat menarik perhatian para pengguna jasa internet yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa. Warung internet juga harus menambah kecepatan akses internet agar pengguna jasa internet tidak beralih perhatian ke warung internet lainnya. Dalam bersaing hendaknya pengelola warung internet lebih mengutamakan pelayanan kepada konsumen daripada melakukan persaingan yang tidak sehat melalui cara-cara yang dapat merusak sistem komputer pada warung internet lain. Usaha warung internet sebaiknya ditambah dengan usaha lain seperti kafe atau fasilitas lain seperti pengadaan scanner.

7. DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T Hani, 2000, Manajemen, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Purbo,Onno W,1999, Teknologi Warung Internet, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Salim, Ubud, 1999, Seminar Sehari Gagasan Terbesar: Bisnis Kecil/ Menengah Kunci utama Indonesia Menghadapi Krisis Kewirausahaan Perusahaan, Universitas padjajaran.

Situswww.google.com
Situs http://www.detik.com
Situs http://www.klik-kanan.com
Sumarni, Murti, John Soeprihanto, 2000, Pengantar Bisnis, Yogyakarta: Liberty-Yogyakarta.
Tabloid E-Net, 21 Maret 2001, Gaya Gaul Era Digital, edisi 09, Jakarta: Media Indonesia.
Tabloid Komputer, April 2000, Komputek, edisi 162 minggu keempat.

 

Sumber :

http://adewilistianyihsan.blogspot.com/2014/05/tugas-3-softskill-bahasa-indonesia-2.html
http://kusikhsanto.wordpress.com/2010/04/14/laporan-ilmiah/
http://rorodestalia.blogspot.com/2014/05/rancangan-usulan-penelitian.html
http://aripul-pangkalanbunut.blogspot.com/2013/06/aripul-contoh-usulan-penelitian.html

 

tugas 3 sofskill bahasa indonesia : menulis laporan ilmiah

8 May

LAPORAN ILMIAH

A. Pengertian Umum

    Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.

Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).

Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah.
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu
kegiatan ilmiah.
2. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6. Laporan ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut. Namun, umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
2. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
3. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
5. Tulisan disusun dengan metode tertentu
6. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
7. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

Jenis Laporan Ilmiah
a. Laporan Lengkap (Monograf).
1) Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
2) Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
3) Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
4) Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
5) Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

b. Artikel Ilmiah
1) Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
2) Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
3) Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

Macam-Macam Laporan Ilmiah

Untuk mengemukakan tentang macam laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1 sangatlah berarti. Mukayat melihat bahwa informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam. Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai atau menyangkut hasil uji atau analisis suatu varietas benda, sajian hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya, sulit untuk melakukan klasifi kasi mengingat bahwa berbagai laporan sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun demikian menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan tersebut.

1. Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.

2. Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.

3. Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.

4. Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.

5. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.

Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan akhir; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan berkala; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan hasil uji; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.

Mengenai macam laporan ilmiah berupa laporan penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang disertakan karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu penelitian, karena terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan proses penelitian yang dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan hal yang penting dalam setiap laporan ilmiah. Penelitian dapat dilakukan baik melalui studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.

Ciri-Ciri Laporan Ilmiah.

1. Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.

2. Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.

3. Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.

4. Bahasa dan nadanya formal. Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.

5. Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka; (2) perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.

 

Syarat syarat pembuatan laporan ilmiah

Mukayat Brotowidjojo mengemukakan juga persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.

 

  1. Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
  2. Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
  3. Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
  4. Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
    Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
  5. Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.
  6. Hal yang perlu dicatat menurut Mukayat sebagai prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan ialah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga dan mental pembacanya. Laporan ilmiah disesuaikan dengan situasinya. Pelajari segala sesuatu terlebih dahulu untuk persiapan penulisan laporan ilmiah.

 

Sumber :

http://mikhaanitaria.blogspot.com/2010/04/laporan-ilmiah.html

http://panduanguru.com/contoh-laporan-ilmiah-macam-ciri-dan-persyaratan-penulis-laporan-ilmiah/

http://panduanguru.com/ciri-ciri-laporan-ilmiah-panduan-laporan-ilmiah-untuk-guru/

http://panduanguru.com/persyaratan-penulis-laporan-ilmiah-panduan-laporan-ilmiah-untuk-guru/